Fabrikasi pembuatan aluminium memiliki bebarapa proses tahapan khusus yang tidak bisa dipisahkan antara satu dengan yang lainnya, diantaranya yaitu proses penambangan aluminium, proses pemurnian aluminium dan proses peleburan aluminium.
Proses Fabrikasi Pembuatan Aluminium
Proses Penambangan Aluminium, aluminium ditambang dari biji bauksit yang banyak terdapat di permukaan bumi. Bauksit yang ditambang untuk keperluan industri mempunyai kadar aluminium 40-60%. Setelah ditambang biji bauksit digiling dan dihancurkan supaya halus dan merata. Kemudian dilakukan proses pemanasan untuk mengurangi kadar air yang ada. Selanjutnya bauksit mengalami proses pemurnian, dalam proses ini pemurnian bauksit dilakukan dengan metode Bayer dan hasil akhir adalah alumina. Tahapan pemurnian aluminium bisa dilihat pada gambar 10. Pertama-tama bauksit dicampur dengan larutan kimia seperti kaustik soda. Campuran tersebut kemudian dipompa ke tabung tekan dan kemudian dilakukan pemanasan. Proses selanjutnya dilakukan penyaringan dan diikuti dengan proses penyemaian untuk membentuk endapan alumina basah (hydrated alumina). Alumina basah kemudian dicuci dan diteruskan dengan proses pengeringan dengan cara memanaskan sampai suhu 1200Drajat C.Proses Peleburan Aluminium, alumina yang dihasilkan dari proses pemurnian masih mengandung oksigen sehingga harus dilakukan proses selanjutnya yaitu peleburan. Peleburan alumina dilakukan dengan proses reduksi elektrolitik.
Pabrik Peleburan Pembuatan Kusen Aluminium
Setelah proses rekayasa alami biji aluminium tersebut di atas, berikutnya menuju pada proses fabrikasi pembuatan alumunium, yang Pertama, Bayer yang merupakan pemurnian biji bauksit untuk memperolek alumunium oksida dan proses hall-heroult yaitu peleburan aluminium oksida untuk melepaskan alumunium murni. Proses pembuatan alumunium dengan tahap bayer yang pertama kali dikerjakan adalah menghancurkan bijih bauksit yang kemudian dicampur dengan soda kaustik, kemudian setelah bauksit menjadi bubur kemudian dipanaskan selama beberapa jam. Setelah bubur panas ini menjadi natrium aliminat kemudian dipompa kedalam tangki pengendapan. Di dalam tangki ini kotoran-kotoran yang ada akan larut di dalam soda kaustik. Cairan murni yang ada kemudian dipompa lagi untuk dicuci agar soda kaustik alumina dapat digunakan kembali. Kristal endapan yang ada di bawah tangki pengendapan kemudian dicuci dan dipindahkan kedalam kiln untuk kalsinasi. Ke dua adalah proses hall-heroult, di dalam proses ini peleburan alumina menjadi alumunium membuat alumina terbentik seperti kristal yang kemudia dilarutkan dengan menggunakan cryolite cair untuk membentuk larutan elektrolit. Proses peleburan inni dilakukan secara terus meneruss dengan menambahkan alumina dan cryolite, melalui proses ini alumunium cair murni akan terakumulasi di bagian bawah wadah. Setalah dicetak dengan cetakan panjang horisontal aluminium tersebut kemudian didinginkan agar menjadi alumunium yang dapat digunakan.
0 komentar:
Posting Komentar